Fri. May 3rd, 2024

    Beberapa periset sukses lakukan uji-coba membuat penangkal petir memakai cahaya laser. Gagasan ini pergi dari riset yang dulu pernah dilaksanakan oleh periset awalnya, tetapi hanya rasio laboratorium saja.

    Dikutip dari CNN, Agen bola terpercaya Minggu (28/5), Jean-Pierre Wolf, seorang profesor fisika dari Kampus Jenewa bersama team TRUMPF Scientific Lasers ingin mengetes riset itu langsung ke alam bebas. Uji coba dilaksanakan langkah memasangkan piranti laser memiliki ukuran besar seperti mobil. Berat pirantinya dapat capai 3 ton.

    Piranti ini lalu terpasang di dekat menara telekomunikasi di pucuk gunung Santis, arah timur laut Swiss. Pemilihan lokasi ini karena tower itu sering jadi berlangganan petir sampai 100 kali dalam satu tahun.

    Pada akhirnya, piranti laser raksasa bikinannya juga pada uji coba. Pengetesan Situs agen bola ini dilaksanakan sepanjang musim panas tahun 2021 yang berjalan dari Juni sampai September. Di bulan itu terekam badai petir hebat yang tidak tutup kemungkinan menara telekomunikasi akan kesambar.

    Sesudah piranti laser itu terpasang, hasilnya membuat Jean dan team senang sekalian kagum. Masalahnya penangkal petir dari cahaya laser sanggup mengubah empat sikatan petir. Maknanya riset yang dulu pernah dilaksanakan dalam rasio kecil oleh periset lain, betul ada. Berdasar teori, menurut Jean, saat laser memiliki kekuatan tinggi sekali dikeluarkan ke atas langit, maka membuat filamen sinar yang demikian kuat.

    “Dari filamen yang tercipta, sanggup melepas elektron bebas ke udara yang membuat jadi konduktor listrik. Selanjutnya, cahaya laser dari partikel tambah energi ini sanggup jadi lajur rambatan petir,” tutur Jean.

    Dengan bekal uji coba yang berhasil sukses ini, beberapa team periset mulai membuat taktik baru untuk tingkatkan kekuatan cahaya laser dengan meluaskan capaian dan zone pelindungan dengan keinginan piranti ini bisa dipakai sebagai alternative penangkal petir tradisionil untuk tempat yang luas.

    Awalnya, penangkal petir ini pertama kalinya diketemukan oleh Ben Franklin, periset yang memakai tiang logam lancip yang ditempatkan di bagian pucuk gedung tinggi atau bangunan sama yang rawan pada sikatan petir.

     

    error: Content is protected !!